Minggu, 18 Januari 2015

Rafting

Dandeli White Rifer Rafting


Dandeli is a small town in the western ghats of North-West [Karnataka]], India. Dandeli is known as a Wildlife sanctuary and is proud of being one of the tiger projects. People have also moved from across India to work in the industries in Dandeli. Dandeli is also known for its adventure activities on the River Kali. Located close to the Supa Dam on Kali, Dandeli offers options for white water rafting and canoeing. The rapids are class 3 and there is one recirculating rapid in the circuit

Unlimited excitement, 9-14 km of river rafting facility and a perfect blend of nature and adventure- Dandeli, in Karnataka, is an ideal destination for rafters. If you are an adventure enthusiast, Dandeli is the place for you. Located about 125 km from Goa, Dandeli is gaining popularity with the craze of water sports. A large number of rivers originate from Western Ghats, and Dandeli being located at a close proximity is blessed with River Kali.

KALI RIVER




This is the best tropical river rafting experience one can have in India. It is a journey through pristine wilderness, past sun-bleached rock formations and the chance of rare wildlife sighting. No rafting experience is necessary as initial training is provided by friendly experienced guides. The river is dam controlled and pretty much flows from October to June but the best experience is when it is flowing with all gates open.Your journey starts with a jeep ride to the beautiful starting point close to the Supa Dam. Once you are kitted up and a brief safety talk, you hit the river! The first 20 minutes will involve training with various safety drills and paddling techniques.It is 3 hours of adventure navigating the class III to IV rapids. Enjoying the exciting rapids and crystal clear waters of the Kali River. You can also take a swim in the warm clear waters between rapids. It is a fun-filled run with its motions of splashes and spills. A journey through beautiful tropical forest, which surrounds the river with its exotic flora and fauna. Absolutely rejuvenating!



¨Cost: 6500/- per person 
 
Best Season
Dandeli receives heavy rain in the months of June-September. Therefore, rafting is not allowed in monsoon season. Routes are open from November onwards. The months of November to June are considered the best for white water rafting in Dandeli.

 Getting There
By Air: Belgaum (90 km), which is well connected to cities like Mumbai and Bangalore, is the nearest airport. Besides, Goa is 150 km far from Dandeli.
By Rail: Alnavar (32 km), Londa (48 km), Dharwad (57 km) and Hubli (75 km) are the nearest railheads.
By Road: Dandeli is well connected to the major cities of India like Bangalore, Mumbai, Goa, Belgaum, Karwar and Dharwad.

Senin, 05 Januari 2015

Sejarah Jurnalistik




 SEJARAH JURNALISTIK DI DUNIA DAN DI INDONESIA




Awal  mulanya muncul jurnalistik dapat diketahui dari berbagai literatur tentang sejarah jurnalistik senantiasa merujuk pada “Acta Diurna” pada zaman Romawi Kuno masa pemerintahan kaisar Julius Caesar (100-44 SM). “Acta Diurna”, yakni papan pengumuman (sejenis majalah dinding atau papan informasi sekarang), diyakini sebagai produk jurnalistik pertama; pers, media massa, atau surat kabar harian pertama di dunia. Julius Caesar pun disebut sebagai “Bapak Pers Dunia”.Sebenarnya, Caesar hanya meneruskan dan mengembangkan tradisi yang muncul pada permulaan berdirinya kerajaan Romawi. Saat itu, atas peritah Raja Imam Agung, segala kejadian penting dicatat pada “Annals”, yakni papan tulis yang digantungkan di serambi rumah. Catatan pada papan tulis itu merupakan pemberitahuan bagi setiap orang yang lewat dan memerlukannya. Saat berkuasa, Julius Caesar memerintahkan agar hasil sidang dan kegiatan para anggota senat setiap hari diumumkan pada “Acta Diurna”. Demikian pula berita tentang kejadian sehari-hari, peraturan-peraturan penting, serta apa yang perlu disampaikan dan diketahui rakyatnya. Papan pengumuman itu ditempelkan atau dipasang di pusat kota yang disebut “Forum Romanum” (Stadion Romawi) untuk diketahui oleh umum. Berita di “Acta Diurna” kemudian disebarluaskan. Saat itulah muncul para “Diurnarii”, yakni orang-orang yang bekerja membuat catatan-catatan tentang hasil rapat senat dari papan “Acta Diurna” itu setiap hari, untuk para tuan tanah dan para hartawan. Dari kata “Acta Diurna” inilah secara harfiah kata jurnalistik berasal yakni kata “Diurnal” dalam Bahasa Latin berarti “harian” atau “setiap hari.” Diadopsi ke dalam bahasa Prancis menjadi “Du Jour” dan bahasa Inggris “Journal” yang berarti “hari”, “catatan harian”, atau “laporan”. Dari kata “Diurnarii” muncul kata “Diurnalis” dan “Journalist” (wartawan).


Dalam sejarah Islam, seperti dikutip Kustadi Suhandang (2004), cikal bakal jurnalistik yang pertama kali di dunia adalah pada zaman Nabi Nuh. Saat banjir besar melanda kaumnya, Nabi Nuh berada di dalam kapal beserta sanak keluarga, para pengikut yang saleh, dan segala macam hewan.
Untuk mengetahui apakah air bah sudah surut, Nabi Nuh mengutus seekor burung dara ke luar kapal untuk memantau keadaan air dan kemungkinan adanya makanan. Sang burung dara hanya melihat daun dan ranting pohon zaitun yang tampak muncul ke permukaan air. Ranting itu pun dipatuk dan dibawanya pulang ke kapal. Nabi Nuh pun berkesimpulan air bah sudah mulai surut. Kabar itu pun disampaikan kepada seluruh penumpang kapal.
Atas dasar fakta tersebut, Nabi Nuh dianggap sebagai pencari berita dan penyiar kabar (wartawan) pertama kali di dunia. Kapal Nabi Nuh pun disebut sebagai kantor berita pertama di dunia.

SEJARAH PENEMUAN KERTAS


  • Versi mesir


Peradaban Mesir kuno menyumbangkan papirus sebagai media tulis menulis. Penggunaan papirus sebagai media tulis menulis ini digunakan pada peradaban Mesir Kuno pada masa wangsa firaun kemudian menyebar ke seluruh Timur tengah sampai Romawi di Laut tengah dan menyebar ke seantero Eropa, meskipun penggunaan papirus masih dirasakan sangat mahal. Dari kata papirus (papyrus) itulah dikenal sebagai paper dalam bahasa inggris, papier dalam Bahasa Belanda, bahasa jerman, bahasa perancis misalnya atau papel dalam bahasa spanyol yang berarti kertas.
Tercatat dalam sejarah adalah peradaban Cina yang menyumbangkan kertas bagi Dunia. Adalah Tsai Lun yang menemukan kertas dari bahan bambu yang mudah didapat di seantero China pada tahun 101 masehi. Penemuan ini akhirnya menyebar ke Jepang dan Korea seiring menyebarnya bangsa-bangsa China ke timur dan berkembangnya peradaban di kawasan itu meskipun pada awalnya cara pembuatan kertas merupakan hal yang sangat rahasia.
Pada akhirnya, teknik pembuatan kertas tersebut jatuh ke tangan orang-orang Arab pada masa Abbasiyah terutama setelah kalahnya pasukan Dinasti Tang dalam Pertempuran Talas pada tahun 751 Masehi di mana para tawanan-tawanan perang mengajarkan cara pembuatan kertas kepada orang-orang Arab sehingga pada zaman Abbasiyah, muncullah pusat-pusat industri kertas baik di Bagdad maupun Samarkand dan kota-kota industri lainnya, kemudian menyebar ke Italia dan India, lalu Eropa khususnya setelah Perang Salib dan jatuhnya Grenada dari bangsa Moor ke tangan orang-orang Spanyol serta ke seluruh dunia.


  • Versi Cina

Selama berabad-abad, kertas menjadi salah satu benda yang tak terpisahkan dari pencatatan sejarah dunia. Namun tahukah Anda siapa yang pertama kali menemukan kertas? Sebelum kertas ditemukan, orang kuno menggunakan beragam material untuk mencatat sesuatu. Orang Mesir kuno menuliskan catatan di batang pohon, di piringan tanah oleh orang Mesopotamia, di kulit domba oleh orang eropa dan yang lainnya. Terinspirasi dari proses penggulungan sutra, orang China kuno berhasil menemukan bahan seperti kertas yang disebut 'bo' yang terbuat dari sutra. Namun produksi bo sangatlah mahal karena kelangkaan bahan. Pada awal abad ke dua, pejabat pengadilan bernama Cai Lun berhasil menemukan kertas jenis baru yang terbuat dari kulit kayu, kain, batang gandum dan yang lainnya. Kertas jenis ini relatif murah, ringan, tipis, tahan lama dan lebih cocok untuk digunakan dengan kuas. Pada awal abad ke tiga, proses pembuatan kertas pertama ini menyebar ke wilayah Korea dan kemudian mencapai Jepang. kertas jenis ini merambah negeri Arab pada masa Dinasti Tang dan mulai menyentuh Eropa pada abad ke 12. Pada abad ke 16, kertas mencapai wilayah Amerika dan secara bertahap menyebar ke seluruh dunia. 

Sejarah Penemuan Mesin Cetak

Johannes Gensfleisch zur Laden zum Gutenberg lahir di kota Mainz sekitar 1398, Jerman, tercatat sebagai seorang penemu mesin cetak pertama kali, putra bungsu dari pedagang kelas atas Friele Gensfleisch zur Laden, dari istri keduanya Else Wyrich. Menurut beberapa laporan Friele adalah seorang tukang emas untuk uskup di Mainz, namun kemungkinan besar ia juga melakukan perdagangan kain sebagai sumber penghasilannya. Tahun kelahiran Gutenberg tidak diketahui persis namun kemungkinan besar sekitar 1398.

Ia menerima latihan awal sebagai seorang tukang emas. Pada tahun 1411, terjadi pemberontakan di Mainz, sehingga dia harus pindah ke Strasbourg dan tinggal di sana selama 20 tahun. Di Strasbourg, beliau menyarai hidupnya dengan membuat barangan logam. Gutenberg menghasilkan hiasan kecil bercermin untuk dijual kepada pelawat ugama Kristian. Dia kemudiannya pulang ke Mainz dan bekerja sebagai seorang tukang emas.

Idea Gutenberg yang terpenting tercetus ketika dia bekerja sebagai tukang emas di Mainz. Dia mendapat buah fikiran untuk menghasilkan surat pengampunan dengan membentuk cop huruf untuk mencetak surat pengampunan dengan banyak agar dia boleh mendapat banyak wang untuk membayar hutang-hutangnya ketika dia bekerja sebagai tukang logam dahulu. Pada masa itu buku dan surat ditulis dengan tulisan skrip gotik dengan tangan dan mengandungi banyak kesalahan ketika penyalinan serta lambat.

Oleh itu, Gutenbert mula membuat acuan huruf logam dengan menggunakan timah hitam untuk membentuk huruf skrip gotik. Pada permulaannya Gutenberg terpaksa menghasilkan hampir 300 bentuk huruf untuk meniru bentuk tulisan tangan yang bersambung-sambung. Setelah itu Gutenberg mereka mesin cetak yang bergerak untuk mencetak. Mesin cetak bergerak inilah sumbangan terbesar Gutenberg. Setelah menyempurnakan mesin cetak bergeraknya, Gutenberg mula mencetak beribu-ribu surat pengampunan yang disalah gunakan oleh Gereja Katolik untuk mendapatkan uang. Penyalah-gunaan ini merupakan punca timbulnya bantahan daripada sesetengah pihak seperti Martin Luther.

Pada tahun 1452, Gutenberg mendapatkan pinjaman wang daripada Johann Fust untuk memulakan projek pencetakan biblenya yang terkenal. Bagaimanapun Gutenberg telah dipecat daripada menguruskan pencetakan Bibal itu sebelum ianya disiapkan sepenuhnya disebabkan Gutenberg dituduh mencetak surat pengampunan, kalender dan buku bacaan ringan sebagai aktiviti sampingan. Bagaimanapun Bible yang terhasil masih dikenali sebagai Bible Gutenberg yang mengandungi 42 baris setiap muka disiapkan pada 15 August 1456 dan dianggap sebagai buku bercetak tertua di dunia barat. Dua ratus jilid salinan Bible Gutenberg telah cetak, sebahagian kecilnya (lebih kurang 50) dicetak di atas kulit lembu muda (velum). Bible Gutenberg yang cantik dan mahal itu dijual pada harga setimpal dengan tiga tahun gaji seorang kerani biasa. Ia dijual di Pameran Buku Franfurt pada tahun 1456. Secara kasar hampir 1/4 Bible Gutenberg masih wujud sekarang.

Selain menjadi peneroka bidang percetakan, Gutenberg juga mencipta bahan sampingan percetakan seperti dakwat dan cop huruf. Dakwat yang digunakan merupakan campuran minyak, tembaga, dan timah hitam masih kekal warnanya. Ianya adalah berlainan daripada dakwat tulisan biasa kerana dakwat percetakan adalah lebih pekat dan likat. Gutenberg juga telah menyempurnakan campuran logam untuk membentuk cop huruf dengan gabungan timah hitam, antimoni dan timah yang masih kekal digunakan sehingga abad ke 20.

Gutenberg juga dipercayai mula bekerja untuk menyiapkan Ensiklopedia Catholicon of Johannes de Janua, setebal 748 muka dengan 2 ruangan setiap muka dan 66 baris setiap satu ruangan. Pada akhir hayatnya dia diterima sebagai pengiring (courtier) kepada uskup besar Mainz. Pada tahun 1468 Gutenberg meninggal dan ditanam di gereja Franciscan, Mainz.

SEJARAH  TERBITNYA KORAN TAHUN 1609

Terbitnya koran-koran di Eropa di awali dengan temuan mesin cetak Johann Gutenberg pada pertengahan abad XV yang memudahkan proses produksi. Awalnya lembar berita yang terbit tidak teratur dan memuat cuma satu peristiwa, kemudian berevolusi dengan terbit teratur seperti yang dilakukan mingguan Avisa Relation oder Zeitung, sejak 1609 di Strasbourg, jerman. Rupanya awal XVII menjadi abad penting lahirnya banyak koran di Eropa. Tapi, mingguan Frankfurter Journal (1615) yang dikelola Egenolph Emmel di Frankfrut, Jerman, umum dipandang sebagai koran pertama di dunia. Sampai kemudian lahir Leipziger Zeitung (1660) juga di Jerman, yang mula-mula mingguan, kemudian menjadi harian, Inilah koran harian pertama di dunia.
Tak lama kemudian Inggris menyusul, diawali oleh The London Gazette (1665) yang masih koran berkala. Inggris mengenal koran hariannya yang pertama dengan terbitnya The London Daily Courant (1702). The Times koran Inggris yang terbit sejak abad XVII hingga kini pertama kali memakai sistem cetak rotasi. Penemuan telegram dan jaringan kabel internasional di pertengahan 1800-an membuat wartawan bisa lebih cepat meliputi dari berbagai kawasan dunia.
Di Indonesia, koran sudah ada sejak tahun 1744, saat pemerintahan Gubjen Van Imhoff,yaitu Bataviasche Nouvelles. Sayang umurnya cuma dua tahun. pada 1776, di jakarta terbit Vendu Nieus, yang memuat segala macam barang lelangan, mulai perabotan rumah tangga hingga budak. Mingguan ini berhenti terbit karena Gubjen Daendeles mengambil alih percetakan.
Deandels kemudian menerbitkan Bataviascche Koloniale Courant (1810) yang juga berumur pendek, karena Belanda harus menyingkir demi Inggris, Inggris pun melihat perlunya koran, sehingga lahirlah Java Government Gazette, sebagai corong pemerintah. Saat Belanda kembali berkuasa, koran itu diubah jadi Bataviasche Courant (1816), lalu Javasche Courant (1827). Tahun 1942, Belanda menyingkir karena Jepang datang. Koran yang sama di ambil alih pemerintah baru yang mengubahnya menjadi Ken Po, artinya berita pemerintah.
Bagaimana dengan pemrakarsa swasta? Tahun 1849 datang wartawan Belanda, W. Bruining, yang dua tahun kemudian berhasil menerbitkan Batavia Advertentieblad. Selain Jakarta, di kota lain Surabaya, Semarang, Pasuruan, Padang, Medan, Palembang dan Makassar juga terbit koran.
Tapi sejak kapan pribumi Indonesia punya koran sendiri? Tahun 1854 di Weltevreden (Gambir), Jakarta, muncul majalah Bianglala dari pihak Zanding, Mingguan bahasa Jawa Bromartani terbit pertama tahun 29 Maret 1855. Entah kenapa, Van der Muelen dalam de Courant Stijhoff (Leiden 1885), menyebut prakarsa itu baru munvul tahun 1856, ketika terbit Soerat Kabar Bahasa Melajoe di Surabaya. Sejak itu banyak terbit koran Melayu, yang masih dikelola oleh orang belanda asli atau peranakan.
Tahun 1904 pers Indonesia bangkit, saat raden Mas Djokomono dengan akte notaris Simon Mendirikan NV Javaansche Boekhandel & Drukkerij en handel in Schrijfbehoeften Medan Prijaji di Bandung, diikuti dengan terbitnya mingguan Medan Prijaji (1907), yang pada 1910 menjadi harian. Saat itu untuk kedua kalinya bangsa Indonesia punya koran sendiri. Karena, sebenarnya koran pertama di Indonesia adalah Warta Berita. Warta Berita diterbitkan perdana pada tahun 1901, inilah pertama kalinya Indonesia mulai bangkit dari siksaan para penjajah walaupun saat itu pers sangatlah dikekang dan dibatasi.

Pulitzer award

Penghargaan Pulitzer (bahasa Inggris: Pulitzer Prize) adalah penghargaan yang dianggap tertinggi dalam bidang jurnalistik di Amerika Serikat. Selain sastra, penghargaan ini juga diberikan untuk pencapaian dalam bidang fotografi dan gubahan musik. Hanya laporan yang diterbitkan dan foto-foto hasil karya surat kabar atau organisasi berita harian yang berbasis di Amerika Serikat saja yang berhak menerima penghargaan jurnalistik ini. Penerima penghargaan ini dipilih oleh sebuah badan independen yang secara resmi diatur oleh Columbia University Graduate School of Journalism (Sekolah Jurnalisme Universitas Columbia) di Amerika Serikat. Adalah suatu kehormatan besar jika sebuah surat kabar berhasil memenangkan Penghargaan Pulitzer. Surat kabar yang tercatat memperoleh Pulitzer terbanyak ialah New York Times, dengan 95 penghargaan hingga tahun 2007 lalu. Penghargaan ini dinamakan sesuai dengan pemrakarsa teknik ‘jurnalisme baru’ untuk surat kabar di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, Joseph Pulitzer. Joseph Pulitzer lahir tanggal 10 April 1847 di Makó, Hungaria. Awalnya ia meniti karier sebagai seorang tentara di Kerajaan Austria. Namun tak lama setelahnya ia diberhentikan karena masalah kesehatan. Pulitzer kemudian beremigrasi ke AS pada 1884 dan menjadi anggota ketentaraan yang berdinas dalam Perang Sipil Amerika (1861-1865).
Pada 1872, Pulitzer membeli surat kabar Post seharga USD 3.000 dan setahun kemudian ia menjual surat kabar itu dengan harga berlipat. Pada 1879, ia membeli surat kabar St. Louis Dispatch dan St. Louis Post yang kemudian digabungkannya menjadi satu dengan nama St. Louis Post-Dispatch yang kemudian diubah namanya lagi menjadi koran St. Louis saja. Di masa inilah, Pulitzer meraih kesuksesan besar dan berhasil mengumpulkan harta kekayaannya.
Tahun 1882, Pulitzer mengakuisisi surat kabar New York World. Setelah dikelolanya, surat kabar yang semula telah mengalami defisit USD 40.000 berubah total dengan meraup untung sejumlah USD 346.000 dalam setahun. Hal ini bisa terjadi karena Pulitzer merombak habis-habisan arah pemberitaan surat kabar tersebut. Pulitzer mengisi New York World dengan sajian-sajian berita human-interest, skandal, gosip dan berita-berita sensasional lainnya di mana pada masa itu gebrakan ini belum dilakukan oleh media-media lain. Di bawah Pulitzer, koran menjadi media jurnalisme investigatif ampuh dan memberi kontribusi terhadap pelayanan publik melalui berbagai kampanye publik.
Tahun 1892, Joseph Pulitzer menawarkan uang sejumlah USD 2 juta ke Universitas Columbia, AS untuk mendirikan sekolah jurnalis pertama. Awalnya, tawaran itu ditolak pihak universitas karena menganggap Pulitzer mungkin punya motif tertentu. Akan tetapi setelah terjadi pergantian pimpinan universitas, barulah tawaran itu mulai dipertimbangkan. Namun pendirian sekolah jurnalisme ini baru benar-benar direalisasikan pada tahun 1912 setelah Pulitzer meninggal dunia. Joseph Pulitzer meninggal tahun 1911 di atas kapal pesiar peristirahatannya yang sedang berlabuh di Charleston, South Carolina. Ia kemudian dimakamkan di Bronx, New York.

Sejarah Jurnalistik di Indonesia

Perkembangan sejarah Jurnalistik di Indonesia telah dimulai sejak  zaman pemerintahan belanda.pada zaman pemerintahan belanda,dibentuk persatuan jurnalistik yang dikenal dengan nama Pers Kolonial,organisasi ini di bentuk oleh para colonial dan terus berkembang hingga abad ke 20.pada masa itu terbitlah surat-surat kabar yang ditulis guna membela kaum kolonialis.salah satu surat kabar yang beredar saat itu yakni Bataviasche nouvellesd.disamping itu orang-orang keturunan thionghoa juga  menggunakan surat kabar sebagai alat pemersatu keturunan thionghoa yang berada di Indonesia.surat-surat kabar yang terbit pada era kolonial  ini menggunakan bahasa Belanda,Cina dan Jawa.

Di zaman pergerakan surat-surat kabar juga diterbitkan sebagai alat perjuangan seperti.perkembangan di dunia jurnalistik saat itu menjadi pendorong bangsa Indonesia dalam memperbaiki nasib dan kedudukan bangsa.harian  yang terbit pada zaman itu antara lain harian Sedio Tomo yang adalah kelanjutan dari Budi Oetomo di yogjakarta tahun 1920,harian Darmo Kondo di solo,harian utusan india yang terbit di Surabaya dan masih banyak lagi.

Beralih ke masa penjajahan Jepang,pers Indonesia mengalami kemajuan dalam hal teknis namun pada masa ini,surat izin penerbitan mulai diberlakukan.surat-surat kabar yang diterbitkan dalam bahasa  Belanda banyak yang dimusnahkan.penerbitan surat-surat kabar pun mulai ketat dibawa pengawasan Jepang.surat-surat kabar yang terbit pada masa ini antara lain Asia raya(Jakarta), Sinar Baru(Semarang),Suara Asia(Surabaya),Tjahaya(Bandung).

Walaupun pengawasan jepang yang begitu ketat dan mengekang namun ada pelajaran-pelajaran berharga untuk dunia jurnalistik Indonesia.pengalaman karyawan-karyawan pers di Indonesia bertambah,Rakyat semakin  kritis dalam menanggapi informasi-informasi yang beredar,meluasnya penggunaan bahasa Indonesia.
Namun di era Revolusi(1945-1949) situasipun berubah, perang perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia dilakukan untuk menentang Belanda masuk lagi ke Indonesia.hal ini berpengaruh pada perkembangan  Jurnalistik Indonesia.pers dibagi kedalam 2 kelompok yakni pers Nica(Belanda) dan pers Republik (Indonesia)

Pada masa orde lama,kebebasan pers mengalami penekanan karena berkaitan vdengan keputusan yang tercantum pada UUD 1945 yang menjamin kebebasan berpikir,menyatakan pendapat dan memperoleh penghasilan.hal ini diawalai dengan adanya penegasan dari muda malady yang menyartakan bahwa “langkah-langkah tegas akan dilakukan terhadap surat-surat kabar,mmajalah-majalah dan kantor-kantor berita yang tidak menaati peraturan yang diperlukan dalam usaha menerbitakan pers nasional”.
Pada era demokrasi pancasila Pemerintah Orde Baru sangat menekankan pentingnya pemahaman tentang pers pancasila. Dalam rumusan Sidang Pleno XXV Dewan Pers (Desember 1984), pers pancasila adalah pers Indonesia dalam arti pers yang orientasi, sikap dan tingkab lakunya didasarkan nilai-nilai pancasila dan UUD’45 Hakikat pers pancasila adalah pers yang sehat, yakni pers yang bebas dan bertanggung jawab dalam menjalankan fungsinya sebagai penyebar informasi yang benar dan objektif, penyalur aspirasi rakyat dan kontrol sosial yang konstruktif.

Pers dimata negara memiliki peranan sebagai pendorong kesatuan nasional dan pembangunan sambil menrapkan system perijinan. Pemerintah juga tidak menjamin dengn tegas kebebasan pers di Indoensia, hal ini terbukti dengan kontrol ketat pemerintah dengan mendirikan dewan pers dan PWI
Dalam pemerintahan Orde Baru  ada tiga macam cara yang digunakan wartawan untuk menghindari peringatan dan atau pembredeilan dari pemrintah, yakni eufimisme, jurnalisme rekaman dan jurnalisme amplop.
Teknik eufeumisme adalah teknik mengungkapkan fakta secara tersirat bukan tersurat. Fakta dalam sebuah berita berbahaya oleh karena itu ditup oleh pers dengan menggunakan ungkapan yang sopan.
Jurnalisme rekaman adalah budaya wartawan untuk menyalin berita-berita setepat-tepatnya dari sumber berita tanpa mengolahnya sehingga membuat sebagian besar karyawan per mals.
Jurnalisme amplop adalah budaya pemberian amplop bagi wartawan oleh sumber berita. Meskipun pemberian ini dikecam dan berusah dihindari namun pada prakteknya tetap saja terjadi.



Sources
http://homework-uin.blogspot.com/2009/12/sejarah-jurnalistik.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kertas
http://penemu-terkenal.blogspot.sg/2011/09/penemu-mesin-cetak-johannes-gutenberg.html
http://sejarah.kompasiana.com/2013/03/19/sejarah-koran-dunia-538609.html
http://blog.lendabook.co/2014/11/05/sejarah-pulitzer-prize-penghargaan-tertinggi-dalam-bidang-jurnalistik/
http://anggelinasinta.blogspot.com/2012/11/sejarah-dan-perkembangan-jurnalistik-di.html

  

 


 

Minggu, 04 Januari 2015

5 year later

apa yang akan saya lakukan 5 tahun kedepan



Masa depan adalah hal yang paling misterius bagi semua orang, beberapa orang pasti ada yang berpikir akan menjadi apa kelak nanti. Masa depan adalah hal yang paling tidak bisa di prediksi atau diramal, masa depan memang misterius akan tetapi kita bisa membuat ke misteriusan itu pudar dengan belajar, bekerja keras, berdoa dan memiliki cita-cita. Jika kita bisa melakukan semua itu dengan rajin dan tekun maka masa depan tidak akan menjadi misteri dan akan berubah menjadi keyataan 100%.

  •  Target saya yang pertama dan yang paling utama sebagai mahasiswa adalah dapat  lulus di usia 23 tahun dan mendapatkan IPK yang memuaskan
  • setelah lulus kuliah saya ingin bekerja sebagai travel guide atau penerjemah dan mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya.
  • menjelang usia yang ke 25 tahun saya ingin membuat rumah saya sendiri dan membuat sebuah perumahan
  • dan di usia yang ke 26 saya akan menikah
 
Masa depan adalah hal yang paling dinantikan oleh semua orang dan tergantung dari diri kita sendiri apakah akan manis atau pahit masa depan kita nanti.